Kamis, 23 Februari 2017

Waspadai Money Politic (Politik Uang)



Bahayanya Menerima Uang Suap 
Tidak ada yang memungkiri bahwa kehidupan ini hanya dapat berlangsung dan bertahan jika didukung oleh harta. Kecintaan kepada harta pun telah menjadi tabiat bawaan atau fitrah manusia. Dengan harta seseorang dapat menikmati kehidupan yang lebih baik. Oleh karena itu, semua cara-cara yang halal untuk meraih harta jangan sampai disia-siakan.
Namun masalah besarnya adalah harta haram. Lebih  khusus lagi uang suap. Ya, uang suap. Dahulu, suap atau uang pelicin ini hanya diberikan kepada para pejabat. Tetapi kini, rakyat kecil pun juga digoda dengan manisnya uang suap. Suap untuk memenangkan calon gubernur yang non-Muslim.
Saya hendak berusaha menjelaskan tentang betapa bahayanya harta haram ini, dan tidak ada perdebatan di kalangan ulama umat Islam bahwa uang suap termasuk harta haram.
Secara singkat, harta haram berdampak sangat buruk dan berbahaya untuk di dunia maupun di akhirat. Bahayanya sebagai berikut:
1.      Uang haram sama sekali tidak ada berkahnya. Harta yang melimpah jika tidak diberkahi oleh Allah maka ia akan membawa keburukan bagi pemakannya. Keburukan di sini macam-macam bentuknya. Bisa penyakit fisik yang berat, anak-anak yang durhaka kepada orang tuanya, istri/suami yang tidak setia, percekcokan dalam rumah tangga, dan musibah-musibah lainnya yang sangat mungkin datang silih berganti, sehingga akibatnya uang yang haram tadi habis hanya untuk biaya berobat atau biaya-biaya lainnya. Sama sekali pemiliknya tidak dapat menikmati uang tersebut. Kenapa demikian? Karena Allah tidak memberkahi uang tersebut. Oleh karena itu, hendaknya kita berpikir sekian kali sebelum menerima uang suap. Manisnya singkat, namun resikonya berat. Orang yang berakal adalah orang yang mampu berpikir jauh ke depan.. tidak kerkecoh oleh kenikmatan sesaat..
2.      Harta yang haram (seperti uang suap misalnya) menyebabkan doa seseorang tertolak, tidak dikabulkan oleh Allah, meskipun ia mengiba-iba. Padahal kita semua telah yakin bahwa seluruh kebaikan ada di tangan Allah, Dia-lah pemilik dunia dan seisinya, hanya Dia-lah yang mampu menolong seorang hamba ketika dalam kesulitan, hanya Dia-lah yang mampu menjaga seorang hamba dari marabahaya. Jika Dia berlepas diri dari hamba-Nya, enggan mengabulkan doanya, lalu kepada siapakah seseorang akan memohon dan mengiba? Apakah kepada seorang raja? Atau kepada si kaya? Tidak. Mereka semua tidak mampu menolong seseorang ketika terjatuh ke dalam kesulitan. Hanya Allah satu-satunya yang mampu dan kuasa menolong seseorang yang sedang dalam kesulitan. Tidak bisa dipungkiri bahwa kita semua sangat-sangat membutuhkan Allah dalam semua urusan kita. Dalam hal kesehatan kita butuh kepada Allah. Dalam hal keselamatan kita butuh kepada Allah. Dalam hal rizki kita butuh kepada Allah. Dalam segala hal kita sangat butuh kepada Allah. Nah, jika Allah tidak mendengar doa-doa kita maka alangkah sengsaranya kita. Karena itu harta haram adalah penyebab malapetaka dan bukan penolong kita.
3.      Penyebab jilatan api neraka. Telah dijelaskan dalam agama kita, bahwa setiap sel daging yang tumbuh dari harta haram pasti akan dijilat oleh api neraka. Padahal api neraka panasnya 69 kali lipat dari api dunia. Jika api dunia saja kita tidak mampu menanggungnya lalu bagaimana dengan api neraka? Sungguh ini suatu ancaman yang tidak main-main. Jangan sampai kita menikmati manisnya uang suap sesaat tetapi di neraka kita sekarat.
4.      Naiknya pemimpin yang non-Muslim akan mengancam keselamatan bangsa dan agama. Ini hanya dapat diketahui jika kita mau membaca sejarah. Marilah kita belajar dari sejarah karena sejarah itu pasti berulang, hanya saja dengan lakon/pemeran yang berbeda-beda. Tetapi jalan ceritanya tidak jauh berbeda.
Sekali lagi orang yang berakal adalah mereka yang mampu memandang jauh ke depan dan tidak tergoda hanya dengan kesenangan sesaat. Ingatlah kebahagiaan hidup itu tidak hanya tergantung oleh harta. Tetapi tergantung dengan keridhaan Allah kepada hamba-Nya. Harta hanyalah penunjang kehidupan, penopang kebutuhan, ia bukanlah segala-galanya.
Kemudian dari itu, yakinlah, setiap orang telah dijatah rizkinya oleh Allah sebelum ia dilahirkan ke dunia. Yakinlah Allah tidak pernah lengah atau lupa untuk menyalurkan rizki-Nya kepada setiap makhluk. Tidak hanya manusia, binatang dan tetumbuhan pun telah dijamin rizkinya oleh Allah yang Maha kuasa. Lihatlah al-Qur'an surah Hud ayat: 6; atau surah Fathir ayat 3. Oleh karena itu jangan sampai kita tergiur dengan harta haram atau uang suap. Ingatlah rizki kita telah ada yang mengaturnya. Dia mengatur rizki setiap makhluk-Nya dengan teliti dan bijak. Kewajiban kita hanyalah mencari rizki yang telah dituliskan itu dengan cara-cara yang halal dan terhormat..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar