Bahayanya Menerima Uang Suap
Tidak ada yang memungkiri bahwa kehidupan ini hanya dapat
berlangsung dan bertahan jika didukung oleh harta. Kecintaan kepada harta pun
telah menjadi tabiat bawaan atau fitrah manusia. Dengan harta seseorang dapat
menikmati kehidupan yang lebih baik. Oleh karena itu, semua cara-cara yang
halal untuk meraih harta jangan sampai disia-siakan.
Namun masalah besarnya adalah harta haram. Lebih khusus lagi uang suap. Ya, uang suap. Dahulu,
suap atau uang pelicin ini hanya diberikan kepada para pejabat. Tetapi kini,
rakyat kecil pun juga digoda dengan manisnya uang suap. Suap untuk memenangkan
calon gubernur yang non-Muslim.
Saya hendak berusaha menjelaskan tentang betapa bahayanya
harta haram ini, dan tidak ada perdebatan di kalangan ulama umat Islam bahwa
uang suap termasuk harta haram.
Secara singkat, harta haram berdampak sangat buruk dan
berbahaya untuk di dunia maupun di akhirat. Bahayanya sebagai berikut:
1.
Uang
haram sama sekali tidak ada berkahnya. Harta yang melimpah jika tidak diberkahi
oleh Allah maka ia akan membawa keburukan bagi pemakannya. Keburukan di sini
macam-macam bentuknya. Bisa penyakit fisik yang berat, anak-anak yang durhaka
kepada orang tuanya, istri/suami yang tidak setia, percekcokan dalam rumah
tangga, dan musibah-musibah lainnya yang sangat mungkin datang silih berganti,
sehingga akibatnya uang yang haram tadi habis hanya untuk biaya berobat atau
biaya-biaya lainnya. Sama sekali pemiliknya tidak dapat menikmati uang tersebut.
Kenapa demikian? Karena Allah tidak memberkahi uang tersebut. Oleh karena itu,
hendaknya kita berpikir sekian kali sebelum menerima uang suap. Manisnya
singkat, namun resikonya berat. Orang yang berakal adalah orang yang mampu
berpikir jauh ke depan.. tidak kerkecoh oleh kenikmatan sesaat..
2.
Harta
yang haram (seperti uang suap misalnya) menyebabkan doa seseorang tertolak,
tidak dikabulkan oleh Allah, meskipun ia mengiba-iba. Padahal kita semua telah
yakin bahwa seluruh kebaikan ada di tangan Allah, Dia-lah pemilik dunia dan
seisinya, hanya Dia-lah yang mampu menolong seorang hamba ketika dalam
kesulitan, hanya Dia-lah yang mampu menjaga seorang hamba dari marabahaya. Jika
Dia berlepas diri dari hamba-Nya, enggan mengabulkan doanya, lalu kepada siapakah
seseorang akan memohon dan mengiba? Apakah kepada seorang raja? Atau kepada si
kaya? Tidak. Mereka semua tidak mampu menolong seseorang ketika terjatuh ke
dalam kesulitan. Hanya Allah satu-satunya yang mampu dan kuasa menolong
seseorang yang sedang dalam kesulitan. Tidak bisa dipungkiri bahwa kita semua
sangat-sangat membutuhkan Allah dalam semua urusan kita. Dalam hal kesehatan
kita butuh kepada Allah. Dalam hal keselamatan kita butuh kepada Allah. Dalam
hal rizki kita butuh kepada Allah. Dalam segala hal kita sangat butuh kepada
Allah. Nah, jika Allah tidak mendengar doa-doa kita maka alangkah sengsaranya
kita. Karena itu harta haram adalah penyebab malapetaka dan bukan penolong
kita.
3.
Penyebab
jilatan api neraka. Telah dijelaskan dalam agama kita, bahwa setiap sel daging
yang tumbuh dari harta haram pasti akan dijilat oleh api neraka. Padahal api
neraka panasnya 69 kali lipat dari api dunia. Jika api dunia saja kita tidak
mampu menanggungnya lalu bagaimana dengan api neraka? Sungguh ini suatu ancaman
yang tidak main-main. Jangan sampai kita menikmati manisnya uang suap sesaat
tetapi di neraka kita sekarat.
4.
Naiknya
pemimpin yang non-Muslim akan mengancam keselamatan bangsa dan agama. Ini hanya
dapat diketahui jika kita mau membaca sejarah. Marilah kita belajar dari
sejarah karena sejarah itu pasti berulang, hanya saja dengan lakon/pemeran yang
berbeda-beda. Tetapi jalan ceritanya tidak jauh berbeda.
Sekali
lagi orang yang berakal adalah mereka yang mampu memandang jauh ke depan dan
tidak tergoda hanya dengan kesenangan sesaat. Ingatlah kebahagiaan hidup itu
tidak hanya tergantung oleh harta. Tetapi tergantung dengan keridhaan Allah
kepada hamba-Nya. Harta hanyalah penunjang kehidupan, penopang kebutuhan, ia
bukanlah segala-galanya.
Kemudian dari itu, yakinlah, setiap orang telah dijatah
rizkinya oleh Allah sebelum ia dilahirkan ke dunia. Yakinlah Allah tidak pernah
lengah atau lupa untuk menyalurkan rizki-Nya kepada setiap makhluk. Tidak hanya
manusia, binatang dan tetumbuhan pun telah dijamin rizkinya oleh Allah yang
Maha kuasa. Lihatlah al-Qur'an surah Hud ayat: 6; atau surah Fathir ayat 3.
Oleh karena itu jangan sampai kita tergiur dengan harta haram atau uang suap.
Ingatlah rizki kita telah ada yang mengaturnya. Dia mengatur rizki setiap
makhluk-Nya dengan teliti dan bijak. Kewajiban kita hanyalah mencari rizki yang
telah dituliskan itu dengan cara-cara yang halal dan terhormat..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar